Rabu, 25 September 2013



Oleh: Ustadz Abu Sangkan


Nafas bukan udara yg kelua masuk hidung dan keluar hidung kemudian setiap gerakan dirasakan lalu dibacakan kalimat huuu Allah !! Langkah ini menunjukkan kesalahan yg fatal, sebab ajaran ini meruapakan asimilasi ajaran yoga yg di islamkan, tetapi pada prinsipnya adalah yoga. Yaitu menelusuri pencarian prinsip emanasi yg ada pada setiap benda termasuk pada dirinya(tubuh). Ya mengajarkan bahwa setiap benda ada tuhan yg maha hidup. Maka jangan heran jika di bali percaya setiap benda hidup dan mati hakikatnya ada tuhan bersemayam didalamnya disebut tat twan asi. Oleh sebab itu mereka boleh menyembah benda apa saja karena Tuhan bersemayam didalamnya, dengan memahami tat wam asi maka mereka mengetahui bahwa setiap yg ada adalah Hidup , satu Hidup, satu nafas, satu gerak satu kemauan (kehendak) puncaknya ia sadar dirinya Adalah Tuhan kecil yg harus bersatu dengan Tuhan besar, seperti kembang api yg kembali kepusat Api (bara), walaupun api kecil tetapi ia adalah api !! Maka tdk heran aliran keblinger melalui nafas ia berdzikir sambil menelusuri arah kemana nafas bergerak sehingga ia menemukan pusat dirinya, dan ia berkata aku sdh sampai pada pusat kehendak sang hidup yg menguasai diri badan ini. Inilah Allah, yg bernafas adalah Allah, yg bernafas adalah HUUU ! Pada tahapan ini nafas menjadi sangat dominan menyentuh syaraf sympatik sehingga terasa tenang dan sangat dingin. Suasananya menjadi rileks, jika anda dikuasai keadaan ini maka keadaan jiwa semacam terbang. Efek ini sama dgn otak yg dipenuhi kandungan hormon ketenangan.

Efek nafas yg menyentuh syaraf pada pangkal hidung membuat seluruh badan menjadi sangat rileks, fokus pikiran terarah pada bacaan atau mantra yg biasa digunakan orang hindu, bahkan di dalam ajaran reiki boleh melafalkan namanya sendiri, atau ada yg tertipu dgn dgn lafal Allah sebagai sarana dzikir nafasnya.

Allaah huuu Allaah huuu, sampai dikuti mencapai puncak melepaskan kesadaran nya menuju Lafadz atau memasuki kedalam jiwanya sehingga terasa lapang yg sangat luar biasa, matra ini bisa diganti dgn nama apa saja, tdk harus kalimat Allah, boleh hong....Aum, hum, santi, namo, dll.

Para wali songo di jawa , pasti memahami ajaran ini, sehingga mereka tahu cara membedakan dan mengarahkan ajaran hindu dgn cara yg sangat berakhlaq dan santun serta ilmiah. Mereka membiarkan istilah samadi tetap dalam ajaran mereka, akan tetapi isi dan sarananya dilepaskan perlahan2. Ajaran asalnya, mereka menghirup nafas perlahan dan lembut dan mengeluarkan dgn lembut kemudian lidah ditekuk ke langit2 dan mata terkonsentrasi melihat ujung hidung (garno), jiwanya mencari sejatinya diri. Ia menelusuri pusat nafasnya yaitu Tuhan. Dengan bijaksana para wali mengajarkan kebenaran tauhid dng membuat tokoh fiktif yg diserupakan dgn Al Hallaj, dan ajaran ini sangat berdekatan pemahaman Zoodmulder terhadap ajaran trinitas, trimurti dan pangestu. (Lihat dlm berguru kpd Allah bab misteri Al hallaj).

Saya mendapat wejangan dzikir Nafas dari kakek saya dgn cara tradisional jawa, akan tetapi ajarannya sdh terasa distorsi, dzikir nafas ini berubah menjadi mantra, menjadi ilmu kebal, ilmu santet terkuat di Banyuwangi. Tokohnya adalah Kek rukyan (terkenal ahli santet), beliau kebal senjata tajam dan senpi. Akan tetapi seluruh keluarga saya juga mengamalkan ilmu dzikir nafas ini, ada dua kubu di keluarga saya, ada yg melaksanakan shalat dan ada yg meninggalkan shalat. Sebab rata2 pengamalan dzikir ini mengetahui kapan meninggalnya. Termasuk ayah saya memberi tahu kapan mau meninggalkan, kakek saya juga tahu kapan mau meningglkan, dan yg saya heran yg tdk shalatpun memberitahu kapan mau meninggalnya.

Saya generasi terakhir mengamalkan mlebu Allah metu Allah, anekate urip iku Allah, utek dunungno kodrate Allah, ya huu Alla ya Huu Allah Nabi Muhammad utusane Allah, wejengan ini diberikan oleh Bp Odah sekretaris Lurah yg di amanti oleh Buyut saya, katanya saya sdh lama mencari kamu, sebab saya harus turunkan ilmu ini dari buyutmu, saya tdk menemukan yg cocok yg bisa memegang ilmu ini, kata buyutmu cari cucuku yg paling siap menerima ilmu ini. Setelah saya terima wejangan ini, saya bilang, pak odah saya nggak perlu lagi menggunakan ilmu ini, saya sdh pernah mendalami ilmu ini, dan sekarang akan saya arahkan bahwa ilmu ini sdh bayak kekeliruan dan penyelewengan. Hampir org banyuwangi pegangan ilmunya adalah mlebu Alla metu Allah, biasanya untuk kekebalan, kesaktian dll. Padahal ilmu itu bukan untuk kesaktian.

Saya mengajarkan ilmu ini bukan ilmu dzikir nafas !! Pertama Tzkiyyatun nafs, yaitu pembersihan jiwa (nafas) bukan mengolah nafas yg diiringi dgn membaca mantra Huu Allah. Saya sdh jelaskan di berguru kpd Allah, bahwa An nafas bukan nafas. Juga dijelaskan pada pengajaran bab An nafas, yaitu nafas awal, nawas tsani dan nafas tsalist !! Nafas adalah jiwa terbebas dari keadaan yg menjadi realitas keadaan diri akibat ta'allaq bil ilmi. Yaitu keadaan terbebas dari istitar dan dhulmah, seperti keadaan yg anda rasakan sekarang ( ada sedih, senang, bahgia, kecewa dan tenang) keadaan ini masih hasil pikiran, maka diperlukan tazkiyyatun nafas menuju keadaan pembebasan nafs kedua, yaitu keadaan terbebas dari segala pikiran rekayasa dan perasaan, keadaanya seperti bayi, ( para pencari dzikir nafas mencari level ini sehingga keadaannya dianggap keadaan Tuhan) disini letak sesat mereka, kemudian naik ke keadaan diri yg terbebas dari segala rasa diatas jiwa, adalah nafas tsalist sebagai ruh mu'ayanah,

Prakteknya : annal 'ilma wal aqla wal hala hujub 'alaih. Sesungguhnya ilmu (ta'alluq biilmu) dan aqal serta keadaanmu adalah hijab mencapai Tuhan. Jika langkah awal kalian salah terutama ilmu yg dipahami, maka siap2 kalian tersesat dibawa oleh apa yg kalian pahami (ilmu), kalimat Ya ayyatuhan nafsul muthmatinnah itu ditujjukan kpd nafas yg bersifat feminin (wanita), yaitu yg bukan berada dalam kesadaran awal. Ia adalah kesadara ketiga.(Tsalist). Ulangi dan pahami ajaran An nafas awal, tsani, tsalist. Sebab kalian sdh terkacaukan oleh ajaran dzikir nafas yg sdh bikin kalian distorsi.

Langkah pertama, harus terbebas dari keadaan (sedih, senang, tenang, marah, gelisah,) ta'alluq bil ilmi yg mengarah kepada sirajun, menuju menjadi bayi agar mampu melakukan mi'raj. Keadaan bayi tdk terkontaminasi oleh pikiran dan informasi, ia manusia murni ( an nafs) yg akan melakukan sebuah perjalanan mikraj, untuk mencapai pelepasan sebagai ruh mu'ayanah. Disinilah kita baru mulai pendekatan muraqabah dan berdialog. Atsarul haq tantiqu alaihi. Bukan semedi tetapi berdialog untuk mendapatkan pengajaran, dan petunjuk dan perlindungan dari Allah swt. ( Abu sangkan ).

Assalamualaikum wr wb : sahabat khusyu'ku. Subhanallah, sungguh saya manangis pada saat shalat dhuhur barusan. Terlintas jamaah yg masih belum utuh pemahamannya mengenai shalat khusyu'. Allah berfirman : Aqimush shalat li dzikrii, dirikan shalat untuk sarana mengingat Aku. Shalat adalah dzikir tertinggi, yg pertama kali akan ditanyakan di akhirat, yg menentukan ia kafir atau mukmin. Amalan ini sarana komunikasi antara hamba dan tuhan tanpa perantara !! Teman2 belum paham betul, bahwa dzikir yg utama daripada amalan2 yg lain adalah shalat. Waladzikrullahi akbar !! Saya menangisi shalat mengapa mereka tidk paham, bahwa ia sedang berbicara dgn Allah, mengangungkan, menunggu jawaban do'a dan menunggu perlindungan Allah. Ijlalan, wa dzullan, wa inkasaran, wal waqar sajdatan la yarfa'u ra'sahu 'anha hatta yalqahu !! Orang shalat adalah org yg sdh paham mengenai makrifatullah, sdh paham ada Allah, sdh paham menerima ilham atas doa yg dipanjatkan, makanya ia memuja, mengagungkan dan remuk redam hatinya dihadapan Allah, sehingga ia tdk mengangkat kepalanya dari sujudnya sampai ia menemui Allah.

Saya sangat prihatin dengan adanya ilmu dzikir Nafas yg akan dikembangkan !! Ia tdk paham mengenai shalat khusyu'. Bahwa shalat khusyu' adalah puncak ilmu yg diturunkan Allah, dzikir tertinggi, mi'rajul mukmin. Untuk mencapai ilmu khusyu'. 1. Memahmi ilmu ma'rifat dgn mengenal kalimat Allahu Akbar dalm takbiratul Ihram, 2. Harus memahami ilmu ilham, karena kita akan selalu berdialog (bukan samadi) 3. Memahami alam ruh, karena kita akan tahiyyat di alam arwah 4. mampu meninggalkan seluruh anasir (pikiran, perasaan, energi, alam arwah dll) . Semua ilmu diperlukan bagi yg akan melaksakan shalat. Mari kita ikuti kedahsyatan shalat khusyu'. Yang akan saya dalamkan pengajaran shalat sehingga kalian akan menolak kekuatan dan cara yg telah dikaburkan oleh pemahaman yg dangkal. Seluruh jamaah shalat khusyu' harus kembali kepada pengajaran murni Ash shalat dan mempelajari sebagaimana kanjeng Nabi mengajarkan. Inilah tharekat yg diturunkan Allah kpd Rasulullah untuk ummat yg sempurna !! Yaitu perintah yg tdk melalui perantara Malaikat Jibril. ( Abu sangkan )

Allah berfirman : Aku didepanmu melihat kamu sedang berdiri shalat, sedang sujud, sedang berbisik !! Maka jangan berpaling !! Alladzi yaraka hina taqumu wa taqallubaka fi sajidin !! Kalia sdh dalam puncak, syariat, hakikat, makrifat dan hakikat dalam satu sujudan !! Bukan kaum yg mencari, bukan org yg berjalan, kalian berada di hadapan Allah yg Maha luhur !! Kalian sdh melampaui alam ini, menuju Liqa' dan tahiiyat penghormatan, Attahiiyatul mubarakatus shalawatut thayyibatu lillah, pada wilayah ini posisimu benar2 dihadapan Allah yg sangat Mulia, lanjutkan disisi Allah ada kanjeng Nabi saw, dan sampaikan shalawat assalamu 'alaika Ayyuhan nabi warahmatullah, dan sampaikan juga salam kpd para syuhada dan walyullah mereka juga berada disisi Allah, assalamu'alaina wa 'ala ibadillahish shalihin, Allah berfirman : walatahsabannaldzina qutilu fi sabilillahi amwata bal ahya'un 'indarabbihim yurzaquun, jgn kalian kira org yg syahid itu mati, tetapi mereka hidup disisi Allah dan mendapat rizki sebagaimana kalian.
(Abu sangkan)

Dalam dudukmu, kalian harus paham dialogmu dgn Allah, saya sdh mengajarkan bab ilham, kalian menyampaikan hajadmu, menyampaikan hasrat kasih sayang Allah, memohon Rizki,petunjuk serta kesehatan dan ampunan Allah, pada wilayah ini adalah wilayah para Nabi dan wali menerima dan memberi kabar dan peringatan, yaitu pada posisi Musa yg sdg bercakap2 dan para nabi yg lainnya. Bukan diam samadi dgn sikap dungu mendengarkan suara alam dan keksongan jiwanya. Target kita bukan kosong tetapi menemukan kebersamaan dgn Allah, kemanapun bersama Allah.

Jika kalian belum mampu mendengarkan suara Tuhan berupa ilham, yakinkan dan sandarkan iman kalian dgn sikap tawakkal (mewakilkan kpd Allah) dan Iman (percaya) serta taqwa .

Sujudmu adalah tempat terdekatmu dgn Allah-mu , nabi berfirman : fa aktsiruu ad du'a, maka segera perbanyak doa' dalam sujudmu, sebab Allah pada posisi sangat dekat dengan kalian.

Syahadatmu dalam shalat, merupakan kefanaamu sebagai saksi adanya Allah, bukan menjadi Allah, bersama para arwah kalian ucapkan dgn jelas, asy hadu an laa ilaha Ilallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Tunduk dan bersimpuh tanda penghormatan sang hamba kpd tuhannya yg Agung.

Allahu Akbar !! Ungkapan kesadaranmu sdh tdk butuh apa2 dari setiap makhluk, kalian sdh memantapkan segala hidupmu bersama dan bergantung kpd Allah, dan akan mengabarkan keberadaan Allah, bukan mengabarkan dan penegmbangkan potensi dirinya, bukan mengabarkan ilmu yg dimilikinya, bukan menumpang diatas islam, tetapi akan menjadi hamba yg hina diihadapan Allah serta berbakti kpd Allah.

Saudaraku mari bersujud dihadapan Allah yg Mulia, Allah mendengarkan apa yg dibisikkan hati kita, pujilah Allah dan sembahlah Allah dan memohon pertolongan, tdk perlu mengambil nafas, tdk perlu berkonsentrasi, diamlah dihadapannya, jika kalian belum mampu melihat-Nya, sadara Beliau melihat kalian.

Saudarku tercinta : Kembalikan shalat khusyu' ku !! Kembalikan shalat khusyu' ku.

Subhanallah ya Allah Saya bersujud yg paling dalam, paling hormat, paling tuntas.

Perjalananmu : Ketika kalian diam : kau perhatikan nafas yg keluar masuk. Posisimu adalah yg memperhatikan nafas bukan nafas, akan tetapi keadaanmu (an nafs) masih pada kondisi terselimuti kesadaran hasil rekayasa pikiran sehingga keadaan dirimu dalam penderitaan, kesedihan, ketertekanan, kemarahan dan kesenangan. Keadaan ini adalah keadaan yg terkontaminasi oleh ilmu pengetahuan (ta'alluq bil 'ilmi) sekali lagi perhatikan keluar masuk nafasmu (udara) dan kamu adalah yg memperhatikan. diamlah dan bedakan sejenak, ya Aku adalah diri yg memperhatikan saja !! Sekarang, tinggalkan perhatikanmu terhadap nafas (udara) dan jadilah dirimu (an nafs) dgn keadaan dan rasa yg kalian rasakan. Sadari bahwa rasa yg kalian rasakan adalah bukan rasa sejati, karena tertutup oleh rekayasa pikiran baik kesedihan, kebahagiaan dan kecintaan. Ini adalah rasa yg umum diciptakan oleh pikiran Yg menjadi kenyataan (realitas internal). Setelah kalian sadari kenyataan diri kalian. Ya ini bukan diriku yg sejati. Lalu tinggalkan dengan memohon pertolongan kpd Allah, ya Allah Ya Allah Ya Allah, abaikan keadaan dirimu yg palsu menuju keadaan dirimu yg murni (sejati) , dan perhatikan perlahan2 lenyapnya rasa kepalsuan diri berubah menjadi keheningan karena terlepas dari keadaan istitarun wa dhulmatun, (ketertutupan dan kegelapan, yg menutup kesejatian diri) setelah terbebas ( an nafasa) maka dirimu yg asli mulai terasa, ya rasa sedih dan kacau sdh hilang, suasananya tdk ada apa2 kecuali kebahagiaan yg bebas dari causalita. Keadaannya seperti bayi yg tenang. Inilah ruhani yg terbebas dari ikatan apapun. Sehingga ketajaman bashirah mulai terasa mudah menangkap. Ia mengetahui keadaan dirinya yg palsu, termasuk kepalsuan diri jiwa yg lain, kalian sdh mulai terpisah dgn perasaan hasil ciptaan pikiran !! Pada tahapan ini, kita baru mulai mi'raj (naik menuju Allah) sebab kalian sdh masuk tahapan An nafas dua (tsani). Yaitu pada tahapan maqam surur ila ruhil mu'ayanah. Keadaan ini diri kalian akan tersingkap (kasyaf) keberadaan diri yg sejati yang dipenuhi nurul wujud (mamlu'un binuril wujud. Inilah langkah utama yg harus ditempuh, kita harus segera memasuki langsung tahapan tsani dijadikan awal perjalanan. Bukan dari awal yg palsu. Caranya langsung saja, meninggalkan jasad ini dan melakukan perjalanan dengan mengabaikan aktifitas ragawi termasuk nafas (udara). Memperhatikan nafas hanya untuk mengetahui siapa yg bernapas. Karena ruh tdk perlu oksigen untuk hidup, ia tetap hidup tanpa oksigen. (Praktekkan). (Abu Sangkan)



1 komentar:

  1. zikir-nafas-sebetulnya-bagus-lebih-dekat-mengenal-Tuhan-namun-banyak-yang-tersesat-dalam-melaksanakan-zikir-nafas-ini

    BalasHapus